Sekitar tahun 2006, lima orang kader IRM yang terbentuk dalam sebuah Forum Re-5 (baca: refive)/"Revolusi Lima" yang terdiri dari Irmawati Puti Hasanatu Sa’diyah, Irmawan Nunus Mahmud Yunus, Irmawati Naelul Fauziah, Irmawati Isma Julisa Nurizqi dan Irmawan M. Darda Dhamara Darussalam di bawah bimbingan senior IRM Irmawan Fajar Suryani (PC IRM Leuwiliang), sering berkumpul, belajar bersama, berdiskusi dan saling berbagi ide dan aspirasi. Salah satu ide yang terpikirkan adalah membuat majalah sekolah yang saat itu masih belum ada di madrasah.
Pada tahun yang sama (2006), Re-5 mengikuti pelatihan jurnalistik yang saat itu diadakan di Puraseda, dengan pematerinya adalah salah satu Alumni Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah yakni Yoni Haris Setiawan. Hasil dari pelatihan tersebut memberikan gambaran yang sangat jelas terkait kejurnalistikan, dan semakin menguatkan dan memperjelas rencana pembentukan tim jurnalistik dalam pembuatan majalah.
Pascapelatihan jurnalistik, ide pembuatan majalah sekolah disampaikan kepada Ketua Umum PR IRM Mu’allimien (Irmawan Mahmud) dan pembina PR IRM Mu’allimien (Syarif Hidayatulloh, S.Kom). Ide pembuatan majalah disambut baik oleh pihak IRM dan pihak Madrasah sehingga menjadi program PR IRM Mu’allimien dibawah bidang PIP.
Untuk mewujudkan cita-cita “terbitnya majalah sekolah” di Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah, maka dibentuklah Dewan Redaksi dengan Pemimpin Redaksi Irmawati Naelul Fauziah, dan Sekretaris Redaksi Irmawan Nunus Mahmud Yunus. Dewan Redaksi ini bekerja keras mempersiapkan bahan-bahan majalah di sela-sela kesibukan belajar dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Pada bulan Januari 2007, Edisi perdana Majalah Sekolah di Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah terbit dengan cara mencetak yang sederhana, yakni dengan cover dari hasil print warna biasa (inkjet) dan isi majalah dengan cara fotokopi. Nama “M3agazine” dipilih karena dapat mewakili nama sekolah (Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah) dan juga menggambarkan motto serta maksud dan tujuan dari majalah tersebut, yakni mendidik, menghibur, dan menyalurkan. Kehadiran majalah ini diharapkan dapat mendidik sekaligus menghibur para siswa (baca: anggota IPM di Mu’allimien), selain itu majalah ini diharapkan menjadi salah satu media untuk menyalukan kreatifitas para siswa.
Setelah beberapa edisi diterbitkan, Dewan Redaksi Majalah berdiri sendiri (tidak lagi di bawah naungan PR IRM) dan pihak madrasah pun memberikan dana khusus untuk penerbitan sebagai bentuk apresiasi dan menyambut antusias penerbitan majalah. Akhirnya majalah bisa dicetak dengan hasil yang lebih bagus dan isinya pun lebih berbobot disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kemajuan perkembangan zaman.
Komentar
Posting Komentar